PSSI meyakini telah membuat jadwal kompetisi dan pertandingan Timnas Indonesia dengan rapi. Ketum PSSI, Erick Thohir, lantas mewanti-wanti akan bertindak turun tangan langsung jika ada klub yang ogah melepas pemain ke 'Skuad Garuda'. Ia ingin timnas selalu tampil dengan tim terbaik agar tidak kalahan alias mudah kalah.
Terdekat, Timnas Indonesia akan melawan Palestina pada 14 Juni di Surabaya dan Argentina pada 19 Juni di Jakarta. Erick menerangkan bahwa jadwal sudah disusun sedemikian rupa, sehingga tak ada alasan klub tak mau melepas pemain ke Timnas Indonesia.
"Saya rasa tidak ada liga yang berdiri sendiri tanpa kesuksesan timnasnya. Kita dipandang dunia karena timnasnya, baru liganya. Ini pertama kali PSSI bersama liga dan BTN bersepakat bahwa seluruh klub mandatori, saya ingatkan pemilik klub, mandatori mendukung timnas. Apalagi jadwal sudah disepakati jauh hari, bukan mendadak," ujar Erick saat konferensi pers di Stadion Manahan Solo, Minggu (4/6).
"Jadwal timnas sudah kami berikan. Jadi, tidak ada alasan klub-klub tidak melepas pemain. [Jika tidak] melepas pemain, saya turun tangan langsung. Merah Putih-nya bagaimana?" tambahnya.
Di sisi lain, Erick Thohir memahami keresahan klub di musim-musim sebelumnya. Namun, itu karena PSSI memang belum bisa mengatur jadwal dengan baik dan kini ia percaya semuanya sudah teratur.
"Kalau dulu, jadwal timnas belum diatur dengan baik oleh PSSI, itu salahnya PSSI, kalau sekarang jadwal sudah benar-benar diatur. Di situ jelas, ada [FIFA Matchday] Juni ini tidak mengganggu liga, tetapi di September, Oktober, November, bahkan juga Desember-Januari, liga harus punya komitmen," tegasnya.
"Dan sudah disepakati karena rencana untuk Piala Asia [senior] di Januari [2024] akan ada training camp 3 minggu yang dimulai 20 Desember di sebuah negara, saya belum bisa umumkan, baru ke Qatar. Lalu di beberapa FIFA Matchday, kami minta 1-2 hari latihan untuk mulai main, jangan sampai timnas kita kalahan," tandas Erick.