Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Syabda Perkasa Belawa melawan tunggal putra Korea Selatan Yun Gyu Lee dalam pertandingan babak penyisihan grup A Piala Thomas 2022 di Thailand. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Syabda Perkasa Belawa melawan tunggal putra Korea Selatan Yun Gyu Lee dalam pertandingan babak penyisihan grup A Piala Thomas 2022 di Thailand. Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto

Atlet badminton Syabda Perkasa Belawa meninggal dunia setelah kecelakaan di Tol Pemalang, Senin (20/3) dini hari. Selain Syabda, sang ibu Anik Sulistyowati juga tewas.

Keduanya menurut rencana akan dikebumikan di Dusun Ngroto, Kelurahan Sumberjo, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Dikutip dari Antara, manajer sekaligus kerabat Swara Setiya di Sragen, Syabda bersama keluarganya dalam perjalanan pulang ke Sragen untuk menghadiri pemakaman nenek dari pihak ibu. Namun dalam perjalanan kendaraan yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan.

Ia mengatakan saat ini jenazah Syabda dan ibunya sedang perjalanan dari Rumah Sakit Islam Al Ikhlas Pemalang menuju ke Sragen. Rencananya jenazah Syabda bersama ibu dan neneknya akan dimakamkan dalam satu liang lahat di TPU Karaban yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumah duka.

Kecelakaan yang melibatkan atlet badminton Syabda Perkasa di Tol Pemalang. Foto: Dok. Polres Pemalang
Kecelakaan yang melibatkan atlet badminton Syabda Perkasa di Tol Pemalang. Foto: Dok. Polres Pemalang

"Nanti kemungkinan pukul 15.00 WIB sampai sini," katanya.

Dari informasi yang diperolehnya, Syabda sempat menerima penanganan di rumah sakit namun tak tertolong.

Sosok Syabda

Disinggung mengenai keseharian Syabda, Swara yang juga adik sepupu Syabda ini mengatakan, pria berusia 22 tahun tersebut merupakan pribadi yang ramah dan hangat.

"Baik sekali kalau sama keluarga, pokoknya membanggakan. Neneknya mau apa ya dituruti, enggak jaim sama keluarga besar, enggak kaku," katanya.

Sementara itu anggota keluarga lain yang juga satu mobil dengan Syabda yakni ayah, kakak, dan adiknya, dalam kondisi luka-luka.

"Kakaknya luka di kepala bagian kiri, adiknya patah tulang dan harus dioperasi. Sedangkan ayahnya juga luka di kepala, sempat syok juga. Saya tidak tahu apakah mereka juga ikut pulang ke Sragen," katanya.



Gerbang Fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *