
Pertempuran antara Rusia dan Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Bahkan hubungan kedua negara semakin memanas sejak penyerangan pada Februari 2022.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan jika Amerika Serikat sampai memasok jet tempur F-16 ke Ukraina, dirinya menjamin eskalasi di Rusia-Ukraina semakin panas.
Lavrov menyebut, bukan tidak mungkin Rusia akan menggunakan senjata nuklir jika AS mengirim jet tempur F-16.
"Kita harus ingat bahwa salah satu modifikasi F-16 dapat 'mengakomodasi' senjata nuklir," kata Lavrov saat menyampaikan pidato di pangkalan militer di Dushanbe, Tajikistan, dikutip dari Reuters, Rabu (7/6).
"Jika mereka tidak memahami ini, maka mereka tidak berharga sebagai ahli strategi dan perencana militer," jelas dia.

Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sudah meminta AS agar bisa mengirimkan jet tempur F-16. Menurutnya, invasi Rusia akan berakhir jika pasukan Ukraina menerima bantuan alutsista yang memadai seperti F-16.
Sementara Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada para pemimpin G7 pada Mei 2023, jika dirinya mendukung program pelatihan terhadap pilot Ukraina agar bisa mengoperasikan jet tempur F-16.
Namun Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan belum ada keputusan apakah mereka akan memasok F-16 ke Ukraina atau tidak.