
Sekitar dua ribu mahasiswa dari berbagai kampus di Jawa Timur mendeklarasikan gerakan peradaban Indonesia dalam upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2023 yang berlangsung di halaman Rektorat, Unesa.
Deklarasi ini ditandai dengan pembubuhan tanda tangan oleh seluruh jajaran pimpinan Gerakan Peradaban Islam, pimpinan Universitas Negeri Surabaya dan kampus lain, serta jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang kemudian diikuti seluruh mahasiswa.
Achmad Zaini selaku Ketua Umum GPI menegaskan bahwa Hari Kebangkitan Nasional merupakan hari kebangkitan peradaban Indonesia.
Untuk itu, adanya gerakan yang terdiri dari para tokoh lintas agama, negara, etnis serta para mahasiswa betul-betul menjadi titik kebangkitan bersama bangsa Indonesia yang melibatkan anak-anak muda bangsa.
“Kami berharap masyarakat Indonesia dapat lebih beradab untuk kebangkitan peradaban. Target kami ini bisa hadir di seluruh kampus Indonesia. Yang jelas hari ini, Unesa menjadi starting point dalam melaksanakan acara-acara yang berkaitan dengan peradaban dan kebangsaan ke depan,” ucapnya.
Tak hanya itu, pihaknya dan Unesa juga melibatkan para tokoh untuk merencanakan kegiatan sumpah peradaban di Tugu Pahlawan Surabaya pada 29 Juli 2023 mendatang.
"Rencananya presiden Indonesia akan menghadiri acara Sumpah Peradaban di Tugu Pahlawan nanti," tambahnya.

Sementara itu, Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., mengatakan, duta peradaban ini memiliki tugas menjaga nilai-nilai kemanusiaan bagi kebaikan sesama, memperkuat etika, akhlak mulia untuk membangun bangsa menjadi berkeadaban dan melestarikan kebudayaan Indonesia serta menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
Selain itu juga untuk memajukan peradaban Indonesia dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan martabat bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Pengukuhan tepat di Harkitnas ini kita harapkan anak-anak muda atau mahasiswa bisa turut andil dalam memajukan peradaban Indonesia," ucapnya.
Nurhasan mengungkapkan, adanya duta peradaban tersebut diharapkan bisa memberikan edukasi, literasi, bahkan kesadaran anak-anak muda lain dan masyarakat agar berperan penting memperkuat peradaban bangsa dan memajukan negara.
Nurhasan menuturkan, gerakan ini bisa dikemas dalam berbagai program seperti KKN ke desa-desa, atau bisa juga dalam bentuk program-program lainnya.
"Ini kita kaji dan petakan, gerakan ini cocoknya dimasukkan ke program mana. Yang jelas, kami berkomitmen untuk mendorong mahasiswa untuk ambil peran, terlibat dalam membangun dan memajukan daerah dan negara," tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Peradaban Indonesia dari Unesa, Jihan Fairuz Salsabila, bersyukur bisa dipercaya sebagai duta peradaban yang membuat ia bisa semakin bisa berperan dan memberikan yang terbaik untuk nusa dan bangsa.
"Menjadi duta kan memang tidak sembarang, ada berbagai aspek yang dilihat. Ini berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya yang juga tidak mudah yaitu menjadi contoh dan tauladan bagi anak-anak muda generasi penerus bangsa sekaligus memberikan edukasi," tukasnya.

