
Wakil Ketua DPP PPP Amir Uskara merespons soal wacana koalisi besar yang sedang ramai dibahass. Dia menjelaskan, KIB selalu terbuka dengan adanya partai-partai maupun koalisi lain yang ingin bergabung.
"Nanti misalnya koalisi besar betul-betul terjadi, tentu yang akan kita bicarakan adalah yang akan kita usung bersama-sama," kata Amir kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/4).
Terkait dengan pasangan capres dan cawapres, Amir mengatakan semua kemungkinan bisa terjadi karena dinamika jelang pendaftaran ke KPU akan semakin tinggi. Dia pun menjelaskan proses Ma'ruf Amin menjadi cawapres Jokowi.

"Kiai Maruf kemarin kan 5 jam sebelum penetapan, kemudian tiba-tiba masuk. Dia tidak pernah dibicarakan sebelumnya. Artinya siapa tahu yang seperti itu kembali terjadi kan," – Amir Uskara.
Amir menyebut wacana koalisi besar saat ini baru tahap pembicaraan. Dia menuturkan, komunikasi-komunikasi politik yang dibangun antarpartai maupun antar koalisi juga tetap ada.
"Jadi kami misalnya di internal KIB beberapa 2 3 malam lalu ketemu lagi para ketua umum kemudian nanti hubungan komunikasi yang kita bangun dengan misalnya dengan Gerindra tetap ada," pungkasnya.
Dalam jadwal KPU, pendaftaran capres-cawapres adalah 19 Oktober-25 November 2023.
Ma'ruf Diumumkan Cawapres Sehari Sebelum ke KPU
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan Ketum MUI Ma'ruf Amin sebagai cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2019 di restoran Plataran, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018). Tepatnya sehari sebelum pendaftaran ke KPU.
"Saya ingin menyampaikan sebuah keputusan, setelah melalui perenungan yang mendalam, mendengarkan saran dari berbagai elemen masyarakat, maka saya memutuskan dan telah mendapatkan persetujuan dari partai koalisi, Koalisi Indonesia kerja, yang akan mendampingi saya sebagai cawapres periode 2019-2024 adalah Prof Dr. KH Ma'ruf Amin," kata Jokowi di Restoran Plataran, Menteng, Jakarta Pusat,

