Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (28/9/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (28/9/2021). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan mengalami penguatan tahun depan. BI mengatakan rata-rata nilai tukar rupiah tahun 2024 diperkirakan bergerak di kisaran Rp 14.600 hingga Rp 15.100 per dolar AS.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, proyeksi tersebut turun dibandingkan proyeksi sebelumnya Rp 14.700-15.200 per dolar AS. Menurutnya, penguatan rupiah ini karena derasnya modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik.

“Kami meyakini aliran modal asing bukan hanya dari penanaman modal asing (PMA) dari hilirisasi, tetapi juga dari investasi portofolio. Oleh karena itu, dalam penjelasan kami sebelumnya, rupiah itu kami perkirakan akan menguat," terang Perry, Kamis (8/6) Komisi XI DPR RI, Jakarta, Kamis (8/8).

Perry mengatakan, lancarnya arus modal asing didorong oleh beberapa faktor, di antaranya pertumbuhan ekonomi tahun depan yang berpotensi lebih tinggi dari tahun ini dan ekspor yang meningkat. Faktor lainnya adalah tingkat inflasi yang semakin terkendali.

“Ketiga, kondisi neraca pembayaran defisit neraca transaksi yang masih rendah. Yang keempat, imbal hasil baik dari SBN (Surat Berharga Negara) maupun aset keuangan yang terus menarik,” ujarnya.

Proyeksi kurs rupiah BI tersebut sedikit berbeda dengan pemerintah. Pada tahun depan, pemerintah memproyeksi asumsi kurs Rp 14.700-15.300 per dolar AS.

Gerbang Fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *