
Platform Meta Mark Zuckerberg tengah menjajaki rencana meluncurkan aplikasi media sosial baru. Platform ini bakal diluncurkan untuk menggantikan Twitter sebagai ‘alun-alun kota digital’ dunia.
Dilansir New York Post, Juru bicara Meta mengatakan, perusahaan tengah menyiapkan ‘standalone decentralized social network.’ Sosial media tandingan Twitter ini diharap jadi rumah baru bagi para netizen dan kreator.
“Kami sedang menjajaki jejaring sosial terdesentralisasi mandiri untuk berbagi pembaruan teks. Kami percaya ada peluang untuk ruang terpisah di mana pencipta dan tokoh masyarakat dapat berbagi pembaruan tepat waktu tentang minat mereka, ”kata juru bicara Meta kepada Reuters.
Sosmed mirip Twitter ini bisa jadi kesempatan Meta untuk mengambil keuntungan di tengah kondisi Twitter yang lagi menghemat biaya operasional.
Rencana Meta ini datang untuk menggaet atensi audiens muda secara global. Aplikasi seperti Instagram saat ini menghadapi persaingan ketat karena pembuat konten atau influencer mulai meninggalkan IG dan beralih ke TikTok.

Belum jelas kapan Meta akan meluncurkan aplikasi baru tersebut.
“Sejarah Meta adalah, mereka adalah pengakuisisi ulung . . . ,” kata Thomas Hayes, ketua dan anggota pengelola Great Hill Capital yang berbasis di New York.
“Mereka sedang mencoba segalanya . . . setidaknya dengan situs mini blogging mini mirip Twitter. Ada harapan bahwa hal itu dapat mulai menghasilkan uang dari garis waktu yang jauh lebih cepat daripada investasi di metaverse.”
https://nypost.com/2023/03/10/mark-zuckerbergs-meta-exploring-plans-for-twitter-rival/