
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendapat target investasi dari Presiden Jokowi senilai Rp 1.400 triliun di 2023. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia percaya diri dapat mencapai target tersebut.
Bahlil mengakui memasuki tahun politik ada kekhawatiran iklim investasi tidak kondusif karena ada sentimen negatif dari investor. Ia menegaskan tahun politik tidak akan berdampak banyak ke investasi.
"Tanya satu-satu tapi pada ujungnya enggak (ada sentimen negatif). Optimis Rp 1.400 triliun tercapai. Kita ini dari Timur sekolah sudah terbatas, tubuh sudah terbatas, kalau tidak optimis ya mati saja," kata Bahlil saat ditemui di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Minggu (28/5).
Bahlil menyadari tahun politik memang akan membuat investor menunggu dan melihat peluang terlebih dahulu sebelum investasi. Namun. ia yakit dapat tetap menjaga iklim investasi di Indonesia tetap kondusif.
"Kami dari Kementerian Investasi yang diberikan kewenangan oleh undang-undang untuk menjaga iklim investasi dengan baik, kami melakukan program and-to-and, jadi kami kawal satu-satu sampai selesai," ujar Bahlil.

Realisasi investasi periode Januari-Maret (kuartal I) 2023 mencapai Rp 328,9 triliun, meningkat sebesar 16,5 persen dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2022. Realisasi investasi juga menyerap tenaga kerja Indonesia (TKI) sebanyak 384.892 orang.
Kementerian Investasi/BKPM tetap optimis akan pertumbuhan ekonomi dengan didukung oleh realisasi investasi pada kuartal I 2023 yang mencapai 23,5 persen dari target realisasi investasi tahun 2023 yaitu senilai Rp 1.400 triliun.
Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal I 2023 mencapai Rp 177,0 triliun atau 53,8 persen, melampaui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp 151,9 triliun atau 46,2 persen dari capaian investasi periode ini.
Sebaran realisasi investasi di Luar Pulau Jawa pada kuartal I 2023 masih terus mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp 172,9 triliun atau 52,6 persen dari total capaian realisasi investasi. Angka ini meningkat 16,3 persen dari periode yang sama di tahun 2022.
"Kedua, kami selalu mengimbau politik is oke, tapi jangan juga selalu panas, karena yang rugi nanti adalah kita, karena kan kita harapkan juga Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan ekonomi yang terkuat di 2045, cirinya adalah (kontribusi) investasi (terhadap ekonomi) 40 persen," tutur Bahlil.