
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka suara soal rencana merger BUMN Karya. Dia menegaskan, masalah tersebut masih dibahas oleh para menteri.
Basuki mengaku, memang sudah ada omongan soal penarikan Waskita Karya menjadi anak usaha Waskita Karya.
"Memang sudah ada ide-ide, dan sudah dibicarakan dengan Bu Menkeu, tapi belum diputusin," kata Basuki kepada awak media di DPR RI, Rabu (7/6).
"Tapi itu lagi wacana-wacana, kan ada 8-9 karya kita evaluasi bisa nggak itu kita gabung-gabungin," imbuhnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, sebelumnya menjelaskan progres dari rencana konsolidasi BUMN Karya dari awalnya 9 perusahaan menjadi 4. Saat ini dirinya sudah memegang roadmap yang disusun bersama Boston Consulting Group.
Erick menjelaskan setidaknya ada tiga konteks yang di pelajari. Pertama, ketika pembiayaan jangka pendek harus membiayai proyek jangka panjang.
Kedua, melakukan refokus BUMN-BUMN Karya ini harus dengan expertise-nya. “Jangan palugada. artinya gara-gara rebutan proyek mereka saling membanting harga demi hal tersebut, padahal cashflow-nya tidak ketemu,” tutur dia di Kementerian BUMN, Kamis (25/5).
“Ketiga yang lebih parah adalah BUMN-BUMN Karya ini melebarkan bisnisnya pada hal-hal yang bukan expertise-nya, seperti sektor properti,” tambah Erick.
Ketiga poin itu lah yang sedang diperbaiki oleh Kementerian BUMN. Begitu juga dengan blueprint (cetak biru) yang sudah rampung, tapi memang perlu waktu untuk merealisasikannya.
Adapun rencana konsolidasi BUMN Karya ini yaitu PT Hutama Karya (Persero) akan digabungkan dengan PT Waskita Karya (Persero), kemudian PT PP (Persero) dengan PT Wijaya Karya (Persero) atau WIKA.
Selanjutnya, BUMN Karya sisanya di bawah PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa akan dikonsolidasikan dengan mekanisme merger. Sehingga bisa memperkuat cashflow perusahaan.