Ilustrasi orang menunjuk logo Medco Energi. Foto: kumparan
Ilustrasi orang menunjuk logo Medco Energi. Foto: kumparan

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencetak laba bersih senilai USD 82,05 juta atau Rp 1,21 triliun (asumsi kurs Rp 14.855 per dolar AS) di kuartal I 2023. Capaian tersebut turun 8,86 persen dibandingkan kuartal I 2022 senilai USD 90,03 juta atau Rp 1,33 triliun.

Penurunan laba bersih disebabkan selisih antara pendapatan dan beban pendapatan tinggi. Sehingga laba kotor menjadi USD 232,4 juta, turun 2,55 persen dibandingkan kuartal I 2022 senilai USD 239,53 juta.

“Kami telah membuat awal yang baik di tahun 2023, dengan hasil operasional yang kuat, didukung oleh peningkatan permintaan energi regional yang mengarah pada PJBG dan keputusan investasi baru. Fokus kami yang berkelanjutan pada efisiensi biaya telah menghasilkan biaya unit minyak dan gas yang sangat baik,” ujar CEO Medco Energi Roberto Lorato melalui keterangan tertulis, Selasa (23/5).

Harga rata-rata minyak untuk kuartal 1 2023 senilai USD 77,1/bbl dan harga penjualan rata-rata gas adalah USD 7,4/mmbtu. Belanja modal pada kuartal ini mencapai USD 58 juta, sebagian besar digunakan untuk menyelesaikan pengembangan gas di Natuna, pengembangan Minyak & Gas baru di Corridor dan IPP Geotermal Ijen.

Hingga Maret 2023, produksi minyak dan gas mencapai 165 mboepd atau naik 30 persen yoy. Panduan produksi untuk 2023 telah ditetapkan sebesar 160 mboepd.

Belanja modal minyak dan gas menyentuh USD 47 juta dan digunakan untuk pengembangan proyek baru di PSC Corridor dan South Natuna Sea Block B.

Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro usai Mandiri Investment Forum 2023, Rabu (1/2/2023).  Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro usai Mandiri Investment Forum 2023, Rabu (1/2/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

“Saya sangat senang dengan kinerja Medco Energi yang sangat baik di kuartal pertama 2023. Kami akan menyampaikan rekomendasi perseroan untuk dividen final tahun 2022 pada RUPST akhir bulan Mei mendatang,” kata Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro.

Medco Energi mencatat utang konsolidasi senilai USD 3,1 miliar, dan utang restricted group tidak termasuk Medco Power senilai USD 2,6 miliar. Pelunasan utang akuisisi Corridor sebesar USD 850 juta di pertengahan 2024 sesuai jadwal dan senilai USD 72 juta telah dibayarkan sejak Maret 2022.

Kas dan setara kas tercatat senilai USD 683 juta dengan utang bersih senilai USD 2,4 miliar dan utang bersih terhadap EBITDA membaik menjadi 1,7 kali. Kemudian, biaya produksi minyak dan gas turun menjadi USD 6,2 per boe dari USD 7,6 per boe pada kuartal I 2022 didukung sinergi dan biaya yang lebih rendah di Corridor.

Gerbang Fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *