Bupati Aron menyulutkan meriam karbit saat membuka Festival Meriam Karbit Tradisional. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
Bupati Aron menyulutkan meriam karbit saat membuka Festival Meriam Karbit Tradisional. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak

Hi!Sekadau – Meriam karbit merupakan salah satu permainan tradisional masyarakat, khususnya warga yang tinggal di tepian sungai. Tak hanya di Pontianak, di Kabupaten Sekadau juga meriam karbit selalu dimainkan untuk menyambut Idul Fitri.

Biasanya permainan meriam karbit ini dibuat secara swadaya oleh masyarakat. Namun, untuk pertama kalinya permainan meriam karbit di Sekadau diperlombakan lewat Festival Meriam Karbit Tradisional.

Festival ini sendiri diikuti oleh sembilan kelompok masyarakat khususnya yang berada di tepian Sungai Sekadau, yakni Mungguk, Tanjung, dan Sungai Ringin.

Pelaksanaan Festival Meriam Karbit Tradisional ini mendapat dukungan penuh dari Pemkab Sekadau. Acara ini juga dibuka secara langsung oleh Bupati Sekadau, Aron, dan didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sekadau, Magdalena Susilawati Aron.

Bupati Aron membuka secara resmi Festival Meriam Karbit Tradisional di Sekadau. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak
Bupati Aron membuka secara resmi Festival Meriam Karbit Tradisional di Sekadau. Foto: Dina Mariana/Hi!Pontianak

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Raja Sekadau, Pangeran Agung Sri Negara II, Gusti Muhammad Effendi, Forkopimda Kabupaten Sekadau, serta Sekda Kabupaten Sekadau, M. Isa. Hadir pula sejumlah anggota DPRD Kabupaten Sekadau.

Bupati Sekadau, Aron, mengaku bangga karena masyarakat peduli dalam melestarikan adat dan budaya meriam karbit. Apalagi, sejak dulu sudah digaungkan.

"Hari ini kita semua bisa ambil bagian dalam Festival Meriam Karbit Tradisional ini. Saya pikir inilah wadah kita untuk melestarikan budaya yang ada di Kabupaten Sekadau," ujarnya.

Pemkab Sekadau, kata Aron, memberikan support untuk kegiatan tersebut. Ia berharap, lewat kegiatan tersebut adat dan budaya khususnya meriam karbit tidak sirna seiring dengan berkembangnya zaman.

"Zaman bolah berubah, dunia boleh berubah, tapi adat dan istiadat kita jangan ditinggalkan. Ini akan terus kita laksanakan ke depan," ucap Aron.

Untuk diketahui, Pemkab Sekadau memberikan bantuan kepada kelompok peserta yang mengikuti Festival Meriam Karbit Tradisional tersebut.

"Jangan melihat besar, kecilnya bantuan yang diberikan pemerintah daerah, tapi kami mengapresiasi dedikasi, semangat teman-teman peserta Festival Meriam Karbit Tradisional yang siang dan malam bekerja mempersiapkan ini semua," pungkasnya.

Gerbang Fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *