
Warga Jalan Muria Dalam, Kelurahan Menteng Atas, Jakarta Selatan, terlihat menikmati sore hari dengan bermain burung merpati ‘ketomprang’ pada Rabu (10/05/2023). Tempat tersebut berada di balik tembok-tembok yang didirikan pengembang infrastruktur yang telah membeli hampir seluruh tanah di wilayah tersebut.
Kegiatan komunal ini berlangsung setelah azan asar. Warga menyiapkan burung-burung yang akan diterbangkan, memberi makan dan melatih burung jagoannya. Seraya bertukar cerita dengan sesama warga tentang burung dan berbagai masalah kehidupan.


Semuanya siap, burung jantan dibawa pergi oleh joki, sebutan bagi yang melepas burung. Joki melepas burung dengan berbagai jarak, tergantung kemampuan jarak tempuh burung. Mulai dari 200 meter, 500 meter, satu kilometer, hingga lima kilometer dari posisi burung betina.
“Burung senior bisa jauh sekitar lima kilometer, ngelepasin di Kali Pasir, deket Tugu Tani sana”, ucap joki Aka sambil berkomunikasi dengan temannya di Muria Dalam.



Selain hobi, burung tersebut memiliki nilai bisnis. Burung yang andal bisa dijual mencapai jutaan rupiah. Tempat tersebut dulunya merupakan kampung seluas tiga lapangan sepak bola, saat ini tersisa lahan kosong yang dimanfaatkan untuk warga menyalurkan hobi bermain merpati.
Perubahan seringkali memaksa warga mengadaptasi perubahan, arah pembangunan seolah harus berbanding lurus dengan industri dan permintaan pasar. Sejak pengembang infrastruktur membeli wilayah tersebut, hitung mundur telah dimulai dan tidak disadari, kepak sayap merpati mungkin tak akan lagi menghiasi langit sore di Jalan Muria Dalam.

