Ilustrasi gempa bumi. Foto: Inked Pixels/shutterstock
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Inked Pixels/shutterstock

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau warga untuk tidak panik dalam menyikapi gempa 7,3 magnitudo yang berpusat di Mentawai, Sumatera Barat, Selasa (25/4). Gempa ini berpotensi tsunami.

Dwikorita mengatakan, sebaiknya warga yang berada di pinggir pantai agar mengungsi ke daerah dataran lebih tinggi hingga status peringatan dini tsunami dicabut.

"Kami mohon warga untuk segera meninggalkan pantai menuju tempat yang lebih tinggi," kata Dwikorita.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Stasiun Pemantau Global Atmospheric Watch (GAW) Kototabang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin (20/3).  Foto: kumparan
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, di Stasiun Pemantau Global Atmospheric Watch (GAW) Kototabang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin (20/3). Foto: kumparan

Dwikorita menuturkan, status peringatan dini tsunami masih berlaku hingga 2 jam ke depan. Pihaknya tengah memantau permukaan air laut.

"Jangan kembali ke rumah sebelum ada pengakhiran peringatan dini. Jadi kami menunggu 2 jam setelah pukul 03.00 WIB kami pertahankan peringatan dini ini, tidak akan kami akhiri minimal 2 jam hingga kami menghitung penghitungan muka air laut," ujarnya.

Warga di Kota Pariaman bersiap mengungsi usai terjadi gempa. Foto: Dok. Istimewa
Warga di Kota Pariaman bersiap mengungsi usai terjadi gempa. Foto: Dok. Istimewa

Sebelumnya diberitakan, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami pasca gempa berkekuatan 7,3 magnitudo yang berpusat di Agam, Sumatera Barat pada pukul 03.00 WIB, Selasa (25/4).

Dari akun twitter BMKG, peringatan tsunami itu berlaku sejak pukul 03.00 WIB. Hingga saat ini peringatan tersebut belum dicabut.

Daerah yang diminta waspada yakni Nias-Selatan Pulau Tanabala.

Gerbang Fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *