
Ngabuburit atau kegiatan menunggu azan Maghrib saat bulan Ramadhan menjadi salah satu yang dinantikan. Ngabuburit bisa diisi bermacam hal salah satunya berburu takjil. Suasana ini tampak di pasar sore Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ), Yogyakarta, Minggu (2/4).
Pantauan kumparan, masyarakat berbondong-bondong ke KRJ mulai pukul 15.30 WIB. Di sepanjang Jalan Jogokariyan ini terdapat 285 stan aneka makanan, snack, hingga bermacam minuman yang bisa disajikan untuk berbuka.

Nanik, salah seorang pengunjung mengatakan dirinya sengaja datang ke KRJ untuk membeli takjil untuk berbuka puasa.
“Ini tadi saya beli mile crepes harganya murah satunya Rp 13 ribu. Sama beli minuman aja. Buat nambah menu berbuka di rumah,” kata Nanik.

Dia mengaku paling tidak seminggu tiga kali mampir ke KRJ. “Kadang pulang bekerja sekalian beli-beli di sini,” tuturnya.
Hal senada diungkapkan oleh Suci. Mahasiswi tersebut tak hanya berniat memburu takjil tetapi juga jalan-jalan sembari menantikan waktu berbuka.
“Sambil jalan-jalan juga. Kadang juga berbuka di masjid sini,” ujarnya.

Setiap harinya Masjid Jogokariyan menyiapkan sekitar 3.000 lebih menu berbuka. Selain itu takmir masjid juga membuka donasi buka puasa mulai dari Rp 15 ribu per porsi.
Pj Wali Kota Yogyakarta saat membuka KRJ pada 23 Maret lalu mengapresiasi kegiatan ini. Dia berharap kegiatan selama Ramadhan di Jogokariyan ini menjadi ladang pahala, ibadah, dan peningkatan ekonomi bagi warga.

“Alhamdulillah peran masjid tidak hanya menjadi pusat dakwah saja tetapi bisa memberdayakan masyarakat. Sekaligus mengangkat ekonomi masyarakat dengan 280 pedagang yang ikut berpartisipasi untuk menjual dagangannya," kata Sumadi.

