Irjen Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh dalam jumpa pers kasus Rafael Alun dkk di Jakarta, Rabu (8/3/2023). Foto: YouTube/Kemenkeu
Irjen Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh dalam jumpa pers kasus Rafael Alun dkk di Jakarta, Rabu (8/3/2023). Foto: YouTube/Kemenkeu

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan eks pejabat Bea Cukai yang gemar flexing, Andhi Pramono, sebagai tersangka penerima gratifikasi. Selang beberapa saat usai ditetapkan sebagai tersangka, Menteri Keuangan Sri Mulyani langsung memecat Andhi dari jabatannya.

Lantas, apakah Andhi juga bakal dipecat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) seperti Rafael Alun?

Ditemui di Kantornya, enggan berkomentar banyak mengenai masalah ini. Bahkan dia tidak bisa memastikan apakah AP akan dipecat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) seperti Rafael Alun atau tidak.

"Kita lihat nanti ya (soal pemecatan)," kata Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenkeu, Awan Nurmawan, kepada wartawan di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (17/5).

Awan mengungkapkan Andhi Pramono dan Rafael Alun berada dalam satu batch yang sama. "RAT sama AP itu satu angkatan, satu batch. Satu batch bukan satu genk," terang Awan.

Di sisi lain, Awan memastikan pihaknya tidak kecolongan terkait kasus ini. Menurutnya, pihaknya sudah melakukan investigasi yang selanjutnya ditindaklanjuti KPK. "Enggak (kecolongan)," ungkap Awan.

Kepala Bea dan Cukai Makassar Andhi Pramono (kanan) tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (14/3/2023). Foto: Indrianto Eko Suwarso/Antara Foto
Kepala Bea dan Cukai Makassar Andhi Pramono (kanan) tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (14/3/2023). Foto: Indrianto Eko Suwarso/Antara Foto

Sebelum ditetapkan tersangka, Andhi menuai sorotan dari postingan viral di media sosial terkair pamer harta atau flexing. Salah satu aset yang viral yakni sebuah rumah mewah diduga berada di kawasan Legenda Wisata Cibubur.

Rumah mewah Andhi di kawasan Legenda Wisata Cibubur mendapat sorotan tarena tak ada dalam laporan LHKPN Andhi ke KPK.

Berdasarkan penelurusan, Andhi beberapa kali melaporkan LHKPN ke KPK. Teranyar laporan pada 16 Februari 2022 untuk tahun periodik 2021.

Dalam laporan itu, tak terlihat adanya aset rumah yang berada di Cibubur. Masih dalam laporan yang sama, dia mencantumkan total harta kekayaannya mencapai Rp 13.753.365.726.

Berikut aset tanah dan bangunan Andhi:

Tanah dan bangunan seluas 289 m2/90 m2 di Kabupaten/Kota Salatiga, hibah dengan akta Rp. 135.286.050

Tanah seluas 3819 m2 di Kabupaten/Kota Karimun, hasil sendiri Rp. 103.271.050

Tanah dan bangunan Seluas 180 m2/360 m2 di kabupaten/kota Batam, hibah dengan akta Rp 440.000.500

Tanah Seluas 672 m2 di kabupaten/kota Salatiga, hasil sendiri Rp 55.104.500

Tanah dan bangunan seluas 211 m2/50 m2 di kabupaten/kota Salatiga, hasil sendiri Rp. 32.983.500

Tanah dan bangunan seluas 144 m2/59 m2 di kabupaten/kota Batam, hasil sendiri Rp. 256.470.050

Tanah seluas 412 m2 di kabupaten/kota Bekasi, hasil sendiri Rp. 82.400.500

Tanah dan bangunan seluas 513 m2/320 m2 di Jakarta Pusat, hasil sendiri Rp. 4.958.699.500

Tanah dan bangunan seluas 2029 m2/125 m2 di Kabupaten/Kota Karimun, hasil sendiri Rp 54.783.500

Tanah dan bangunan seluas 108 m2/121 m2 di Kabupaten/Kota Bogor, hasil sendiri Rp 124.128.050

Tanah seluas 1537 m2 di Kabupaten/Kota Banyuasin, hasil sendiri Rp. 50.000.000

Tanah Seluas 1060 m2 di Kabupaten/Kota Banyuasin, hasil sendiri Rp. 40.000.000

Tanah Seluas 7594 m2 di Kabupaten/Kota Bogor, hasil sendiri Rp. 205.050.000

Tanah Seluas 500 m2 di Kabupaten/Kota Bogor, hasil sendiri, Rp. 341.050.000

Tanah Seluas 400 m2 di Kabupaten/Kota Cianjur, hasil sendiri Rp. 110.500.000

Total nilainya: Rp 6.989.727.200

Sementara untuk aset kendaraan:

Motor tahun 2006,

Honda Beat 2010,

Mini Morris Sedan 1961,

Mobil Fiat Sedan 1974,

Mobil Smart Sedan 2010,

Piagio Vespa 1962,

Piagio Vespa 1966,

Toyota Corolla Sedan 1970,

Honda Brio 2016,

Chevrolet Sedan 1958,

Mobil Austin Sedan 1963, dan

Toyota Jeep 2019.

Total nilainya Rp 1.846.800.000

Harta bergerak lainnya Rp 706.500.000

Surat berharga Rp 2.995.829.885

Kas dan setara kas Rp 1.214.508.641

Gerbang Fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *