
China menyerukan gencatan senjata komprehensif di Ukraina pada Jumat, (25/2) lalu. Rencana itu dituangkan dalam makalah Kementerian Luar Negeri China.
Presiden China Xi Jinping tengah mengunjungi Rusia dekat dengan misi perdamaian.
Ternyata hal itu direspons miring Amerika. Lewat Juru Bicara Gedung Putih, John Kirby, AS menilai gencatan senjata itu hanya untuk memulihkan militer Rusia dan memberi waktu Presiden Rusia Putin membangun kekuatan.
"Semua yang akan dilakukan hanya memberi Putin lebih banyak waktu untuk memperkuat diri, melatih tentaranya, mengatur ulang strategi, dan mencoba serangan baru," kata Kirby, dilansir Reuters.
Sebelumnya, China menyerukan agar Moskow dan Kiev sesegera mungkin mengadakan dialog negosiasi damai, seraya menegaskan larangan penggunaan senjata nuklir dalam konflik tersebut.
Dikutip dari situs web Kementerian Luar Negeri China, seruan ini tercantum pada proposal berisi 12 poin terkait penyelesaian politik dari krisis yang terjadi dan dirilis bertepatan dengan peringatan satu tahun dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
“Semua pihak harus mendukung Rusia dan Ukraina untuk bekerja sama ke arah yang sama dan melanjutkan dialog langsung secepat mungkin,” bunyi pernyataan itu.

