
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, hadir dalam Milad ke-21 PKS, Sabtu (20/5). Dalam pidatonya, Anies menceritakan soal buku "Why Nation Fail" tulisan pakar ekonomi Daron Acemoglu dan James A. Robinson.
Anies menjabarkan, sebuah negara bisa gagal karena institusi politik dan ekonominya menganut paham ekstraktif atau kewenangannya cenderung berpusat pada satu kelompok saja. Dalam pidatonya, Anies juga mengingatkan bahaya pejabat yang rangkap jabatan.
"Kalau pedagang, ya pedagang saja. Jangan pedagang sekaligus pejabat, sekaligus pembuat aturan. Apalagi membuat aturan yang terkait perdagangan yang dibuatnya," kata Anies di Istora Senayan, Sabtu (20/5).
Ia juga menyebut soal tanda negara gagal adalah saat ada seorang pejabat yang rangkap jabatan hingga bertumpuk-tumpuk. Apalagi tak bisa memastikan ada meritokrasi dalam pemerintahan yang berjalan.
"Dan juga tidak kemudian serba rangkap jabatan, apalagi rangkap jabatan yang bertumpuk-tumpuk. Juga memastikan meritokrasi berjalan dalam pemerintahan, bukan memberikan keistimewaan pada keluarga," lanjutnya.
Anies lalu menjelaskan, dalam negara yang menganut institusi politik ekstratif, kekuasaan tidak disebar dan hanya berpusat di satu titik. Bahkan, jika ada orang yang berbeda pemikiran politiknya, malah bisa disingkirkan dari arena pertarungan.
"Negara ini sering tidak mengindahkan etika, tidak mengindahkan aturan hukum, bahkan aturan bisa ditekak-tekuk, diterapkan tebang pilih, dan sering hanya untungkan mereka di lingkar kekuasaan," ucap Anies.
"Mudah-mudahan tanda-tanda ini tidak ada di negara kita? Ada tidak? Ada yang merasakan? Jangan sampai ada karena itu tanda-tanda tidak menuju kesuksesan," lanjutnya sambil bertanya pada peserta milad.
Sementara itu, ungkap Anies, negara yang memiliki institusi politik inklusif cenderung menjunjung tinggi rule of law. Negara ini juga cenderung tidak baperan saat ada kelompok yang punya paham berbeda.
"Negara memiliki kekuatan aparat, anggaran, media, bahkan senjata. Sedangkan yang dimiliki rakyat adalah gagasan aspirasi dan kata-kata. Jadi jangan sampai kata-kata itu pun dilarang," tutupnya.
Gerbang Fakta