
Pemkot Surabaya bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) melakukan pengecekan sampel makanan di stand UMKM Kya-kya Surabaya pada Rabu (5/4).
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, pihaknya mengambil 30 sampel makanan untuk dilakukan penelitian.
Eri menuturkan, pengecekan itu merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Pemkot Surabaya.
"Dari 30 sampling tadi kita cek, apakah mengandung boraks atau tidak. Kalau diketahui ada boraksnya akan kita telusuri, dan akan kita bina agar tidak menggunakan boraks lagi," kata Eri kepada wartawan, Rabu (5/4).

Selain itu, tujuan dari pengecekan ini adalah untuk menjamin kesehatan dan kebersihan makanan yang dijual di Kya-kya atau di pusat kuliner lainnya selama ramadhan.
Dia mengungkapkan, masyarakat Surabaya tak perlu khawatir untuk mencari makanan berbuka puasa, baik di Kya-Kya maupun di Tunjungan.
Dia menjamin, makanan dan minuman yang dijajakan di pusat kuliner Surabaya tersebut aman untuk dikonsumsi.
"Jadi lebih banyak pilihan lah warga Surabaya ketika akan memilih tempat untuk ngabuburit selama bulan ramadan," ungkapnya.

Kepala BBPOM Kota Surabaya, Rustyawati mengatakan, pengecekan sampel makanan ini tidak hanya dilakukan di Kya-kya saja.
Mereka menyisir di beberapa tempat pusat kuliner di Surabaya, termasuk pasar tradisional yang menjajakan selama Ramadhan.
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mencegah makanan dan minuman yang mengandung boraks.
Tak hanya itu, BPOM juga mengedukasi kepada masyarakat terkait pengolahan makanan yang mengandung boraks.
"Kami akan mengambil langkah pencegahan dengan mengganti bahan selain boraks agar tidak berbahaya ketika dikonsumsi. Meskipun bahan kimia, tapi harus sesuai dengan takaran agar aman dikonsumsi," tandasnya.


