
Warga Palestina menyambut ratusan pelajar yang berhasil menyelamatkan diri dari Sudan yang diguncang perang saudara. Mereka nampak berpelukan di perbatasan Mesir dengan Palestina di Jalur Gaza.
Otoritas Penyeberangan dan Perbatasan Gaza menyebut kedatangan para pelajar ini merupakan gelombang pertama.
"172 pelajar tiba di tanah air melalui perbatasan Rafah, sebagai gelombang pertama siswa yang datang dari Sudan," demikian dikutip dari AFP, Sabtu (29/4).
Ada pelukan dan air mata di gerbang selatan ke Gaza saat kerabat menyambut pemuda Palestina yang melarikan diri dari pertempuran yang pecah sejak 15 April di Sudan.
"Situasinya sangat sulit, terjadi di mana-mana di Khartoum (ibu kota Sudan)," kata mahasiswa universitas Nasser Qishta.

"Kedutaan Besar Palestina di Sudan menghubungi kami, mengumpulkan para mahasiswa dan memindahkan kami ke Gaza," kata Qistha yang tetap bertekad kembali ke ibu kota Sudan ketika kondisi membaik.
Palestina bergegas untuk mengeluarkan warganya dari Sudan di tengah kekerasan mematikan antara tentara yang dipimpin Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dengan Rapid Support Force (RSF) yang diketuai Mohamed Hamdan Dagalo.
Lebih dari 500 orang tewas dalam perang saudara tersebut, menurut angka kementerian kesehatan Sudan.
Wael al-Masri, seorang mahasiswa kedokteran, mengatakan situasi di Sudan mirip dengan "perang saudara".
"Saya berterima kasih kepada semua orang yang membantu kami kembali," katanya di perlintasan Rafah, yang dibuka khusus untuk kedatangan mereka oleh otoritas Mesir.

