New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street, New York City. Foto: Brendan McDermid/REUTERS
New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street, New York City. Foto: Brendan McDermid/REUTERS

Indeks saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Rabu (12/4). Pasalnya, investor khawatir akan ada krisis likuiditas bank regional.

Mengutip Reuters, Kamis (13/4), Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 38,29 poin atau 0,11 persen menjadi 33.646,5. S&P 500 (.SPX) kehilangan 16,99 poin atau 0,41 persen menjadi 4.091,95. Kemudian Nasdaq Composite (.IXIC) turun 102,54 poin atau 0,85 persen menjadi 11.929,34.

Volume di bursa AS adalah 10,40 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,78 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Meski begitu, laporan inflasi AS yang mulai mendingin dari perkiraan pasar, memperkuat kemungkinan kenaikan suku bunga.

"Laporannya jelas bahwa ada kekhawatiran Fed yang sedang berlangsung sehubungan dengan krisis perbankan serta kenaikan harga," kata Chief Executive Officer AXS Investments di New York, Greg Bassuk.

Bassuk menjelaskan, data ekonomi sangat berpengaruh terhadap keputusan investor. Volatilitas di pasar akan berlanjut, artinya investor harus berhati-hati dalam menghadapi segala kemungkinan.

"Ada begitu banyak hal yang terjadi sekarang yang menyebabkan ketidakpastian untuk Wall Street," terang dia.

Adapun, 70 persen investor di pasar keuangan memproyeksi The Fed bakal menaikkan suku bunga 25 basis poin (bps) pada akhir pertemuan kebijakan FOMC bulan depan.

Gerbang Fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *