KTT G7 yang dimulai pada Jumat (19/5) di Hiroshima Jepang akan memberikan sanksi baru terhadap Rusia. Kelompok tujuh negara kaya itu kini menargetkan perdagangan berlian Rusia dan entitas terkait invasi ke Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin memulai invasi ke Ukraina pada Februari 2022 lalu. Akibat tindakannya itu, Rusia diberi berbagai macam sanksi oleh negara-negara Barat.
Sanksi membuat Rusia jatuh ke dalam resesi. Dana kas perang Rusia juga terkuras.
Setelah 15 bulan invasi Rusia berjalan, G7 akan menambah, memperkuat sanksi. Sanksi baru ditargetkan agar lebih banyak lagi perusahaan Rusia dan partner internasional tunduk pada hukum berlaku.
Salah seorang pejabat tinggi AS, yang namanya dirahasiakan mengatakan 70 entitas bisnis Rusia dan internasional terkait akan masuk daftar baru sanksi.
"Akan ada lebih dari 300 sanksi baru terhadap individu, entintas, kapal dan pesawat," kata pejabat itu seperti dikutip dari AFP.
G7 akan pula mempertimbangkan bagaimana cara menjatuhkan sanksi terhadap perdagangan berlian Rusia. Setiap tahunnya perdagangan berlian Rusia nilainya mencapai USD 4 miliar sampai USD 5 miliar.
Sebelum G7 mencapai kata sepakat, Inggris mengumumkan sanksinya sendiri. PM Inggris Rishi Sunak menyebut, tidak cuma berlian sanksi turut pula menargetkan impor alumunium, tembaga, dan nikel Rusia.
"Seperti yang ditujukan pada pengumuman sanksi hari ini, G7 tetapi bersatu dalam menghadapi ancaman dari Rusia dan teguh pada dukungan kami untuk Ukraina," jelas Sunak.
Presiden Dewan Uni Eropa, Charles Michel, menambahkan G7 kemungkinan akan memberlakukan larangan langsung terhadap berlian Rusia.
"Berlian Rusia tidak abadi. Kami akan membatasi perdagangan berlian Rusia," papar Michel.