
Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertemu secara tatap muka dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) di Jeddah, pada Rabu (18/4).
Dalam kunjungan kenegaraan itu, kedua pemimpin negara Timur Tengah ini menyiratkan hubungan negara yang dekat di tengah peningkatan agresi Israel terhadap rakyat Palestina.
Dikutip dari The National, rombongan Abbas telah tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz dua hari sebelumnya, pada Senin (17/4) dan disambut oleh Wakil Gubernur Makkah, Pangeran Badr bin Sultan bin Abdulaziz.
Adapun pertemuan antara Abbas dan Pangeran MbS turut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud dan para petinggi terkemuka Arab Saudi lainnya.
Lebih lanjut, pembicaraan Abbas dan Pangeran MbS berfokus pada perkembangan terakhir di wilayah Palestina sekaligus cara-cara untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
“Abbas dan Pangeran Mohammed bin Salman menekankan kelanjutan upaya yang dilakukan untuk menjamin hak-hak sah Palestina dalam mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” lapor media Saudi, SPA.

“Dalam pertemuan tersebut, Abbas memuji Arab Saudi dan perannya dalam mendukung perjuangan Palestina dan mendorong hak-hak yang sah atas kebebasan, kemerdekaan dan kedaulatan di negara Palestina yang sejalan dengan Perjanjian Perdamaian Arab,” imbuhnya.
Perjanjian perdamaian ini dibuat pada 2002 dan bertujuan untuk mengakhiri konflik antara Palestina dan Israel, dengan cara mendirikan sebuah negara Palestina yang merdeka dan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Secara terpisah, Duta Besar Palestina untuk Arab Saudi, Bassem Al Agha, memuji kepemimpinan Saudi atas sikapnya yang konsisten terhadap Palestina. Dia mengatakan, komunikasi antara kedua belah pihak terus berlangsung.
“Abbas akan berbicara panjang lebar dengan Raja Salman dan Pangeran Mohammed tentang kejahatan Zionis di Masjid Al Aqsa dan Gereja Makam Kudus, dan penderitaan rakyat Palestina dalam hal pembunuhan,” tutur Al Agha.