Rel Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) melakukan tahapan penyesuaian halus atau fine adjustment terhadap seluruh rel Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menjelang commissioning test. Foto: Dok. Istimewa
Rel Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) melakukan tahapan penyesuaian halus atau fine adjustment terhadap seluruh rel Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menjelang commissioning test. Foto: Dok. Istimewa

Pemerintah China yang meminta Indonesia menjadikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai jaminan utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Kabar tersebut menjadi salah satu berita yang paling banyak dibaca sepanjang Jumat (21/4).

Berita lainnya yang juga banyak dibaca di kumparanBISNIS soal kabin pesawat Batik Air yang berasap. Berikut rangkuman berita populer:

China Minta APBN Jaminan Utang Kereta Cepat

Pemerintah China meminta APBN Indonesia menjadi jaminan utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Merespons hal tersebut, Direktur Center of Economics and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menegaskan, sangat tidak masuk akal jika APBN digunakan sebagai jaminan utang. Sebab, proyek KCJB adalah komersil business to business (B2B).

"Tidak masuk akal permintaan China soal APBN sebagai jaminan utang, Proyek ini harusnya komersil B2B dan target penumpang kereta cepat juga bukan orang miskin yang butuh subsidi," kata Bhima kepada kumparan, Kamis (20/4).

"Waktu buat uji kelayakan dulu bagaimana, kenapa bisa pembengkakan biaya begitu besar? Harus diwaspadai apakah ini skenario jerat utang atau debt trap kreditur China?" imbuhnya.

Bhima menilai jika APBN digunakan sebagai jaminan, artinya ada utang tersembunyi yang berbahaya bagi kelangsungan APBN. Kemudian, masyarakat sebagai pembayar pajak mau tak mau ikut menanggung apabila terjadi gagal bayar.

Menurut Bhima, masalah pembengkakan biaya atau cost overrun harusnya tanggung jawab kreditur dan konsorsium. "APBN harus dijauhkan dari meja perundingan, Tidak boleh sebut sebut APBN!" tegas Bhima.

Kabin Batik Air Berasap

Kabin pesawat Batik Air dengan rute penerbangan Jakarta-Kualanamu berasap pada Kamis malam (20/4). Ini diungkapkan salah satu penumpang Batik Air ID 6842 yang dijadwalkan berangkat lepas landas pukul 18.30 WIB.

Menurut penumpang tersebut, sempat terjadi kepanikan di dalam pesawat dengan nomor penerbangan ID 6842 CGK-KNO itu. "Plus ada suara keras dari mesin pesawat," ujarnya kepada kumparan, Jumat (21/4).

Menurutnya, start engine awal sempat 3 kali gagal lantaran mesin tidak mau menyala. Lalu penumpang dari kursi nomor 21 ke bagian belakang melihat asap dan mulai minta turun.

"Jadi aku inisiatif langsung buka bagasi kabin, ambil barang terus jalan ke depan. Tapi dihalangi pramugarinya terus cekcok antara penumpang dan pramugari," tuturnya.

"Setelah kurang lebih 30 menit cekcok dengan kru Batik akhirnya diperbolehkan turun. Saat turun ada penumpang nanya kenapa pesawat yang tadi berasap ke teknisinya, kata teknisi pesawatnya memang sudah trouble selama 3 hari," sambungnya.

Penumpang kemudian diterbangkan menggunakan pesawat lain yang baru mendarat dari Makassar sekitar pukul 21.00 WIB.

Ilustrasi pesawat Batik Air. Foto: Batik Air
Ilustrasi pesawat Batik Air. Foto: Batik Air

Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang telah terjadi. Menurut dia, pesawat udara dengan nomor penerbangan ID-6842 sudah menjalankan standar operasional prosedur penerbangan.

"Pada saat pesawat akan diberangkatkan mengalami gangguan teknis dan membutuhkan waktu untuk pengecekan dan perbaikan. Setelah pilot berkoordinasi dengan teknisi, diputuskan pesawat tidak dapat diberangkatkan, keputusan ini untuk menyakinkan keselamatan dan kenyamanan penerbangan," kata Danang dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Jumat (21/4).

Danang menjelaskan, keputusan untuk tidak memberangkatkan pesawat adalah hal yang mutlak dilaksanakan oleh pilot sesuai dengan standar operasi perusahaan. Keputusan dilakukan guna menjamin keselamatan dan keamanan serta kenyamanan penerbangan.

Mengenai asap yang muncul di kabin pesawat, Danang menegaskan kepulan asap yang dimaksud adalah air conditioning system alias aliran udara yang menyerupai asap kabut putih. Sistem ventilasi ini mulai beroperasi dan mulai menyalurkan udara segar dari luar ke dalam kabin pesawat.



Gerbang Fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *