Ilustrasi pistol menembak. Foto: Shutterstock
Ilustrasi pistol menembak. Foto: Shutterstock

Polisi melakukan penggerebekan geng kriminal di sebuah pemukiman padat di dekat Rio de Janeiro, Brasil, pada Kamis (23/3). Penggerebekan menewaskan 11 orang, termasuk pemimpin geng kriminal yang aktif di utara Brasil.

Dikutip dari AFP, penggerebekan itu dilakukan di Kompleks Salgueiro di kota Sao Goncalo, bagian dari wilayah metropolitan Rio. Tujuan penggerebekan menangkap anggota geng Comando Vermelho dari negara bagian Para, yang berlindung di distrik tersebut.

Menurut pihak kepolisian, Comando Vermelho merupakan salah satu geng kejahatan tertua dan terbesar di Brasil, yang berfokus pada perdagangan narkoba.

Saat tiba di lokasi penggerebekan, polisi diserang oleh anggota geng, yang menyebabkan "baku tembak yang intens," kata pihak kepolisian.

Gubernur negara bagian Para, Helder Barbalho, mengatakan di Twitter bahwa "Leonardo Araujo, yang dikenal sebagai buronan 'L41', tewas dalam bentrokan dengan pihak keamanan. Dia adalah pemimpin utama organisasi kejahatan terbesar yang beroperasi di Para dan juga memerintahkan berbagai serangan di RJ (Rio de Janeiro)."

Sementara, Gubernur negara bagian Rio Claudio Castro mentweet bahwa "dua penjahat yang mengendalikan geng kriminal di (negara bagian timur laut) Sergipe dan Para ditangkap," merujuk pada penangkapan hari Kamis dan operasi lain di bagian utara kota.

Selain 11 orang tewas, dua wanita, berusia 53 dan 62 tahun terluka dalam bentrokan itu.

Menurut polisi, operasi hari Kamis secara khusus menyasar orang-orang yang bertanggung jawab atas serangkaian serangan terhadap petugas keamanan di Para, yang menyebabkan 40 petugas tewas sejak 2021.

Penggerebekan juga menargetkan pemimpin geng yang terlibat dalam serangan baru-baru ini di bagian barat Rio, di mana beberapa mobil dibakar pada Rabu lalu.

Ilustrasi Polisi Brazil. Foto: Shutterstock
Ilustrasi Polisi Brazil. Foto: Shutterstock

Siapa Comando Vermelho (CV)?

Lahir tahun 1979, organisasi kriminal Comando Vermelho lahir di penjara Candido Mendes di Ilha Grande, yang kebanyakan diisi politisi berhaluan kiri.

Para politikus kiri inilah yang menyebarkan taktik gerilya kepada para narapidana. Kemudian, terbentuklah organisasi yang cenderung politis bernama Falange Vermelha.

Namun di awal 1980 namanya berubah menjadi Comando Vermelho yang artinya Komando Merah, seiring dengan lunturnya ideologi dan arah gerakan. Organisasi ini lalu berubah bentuk menjadi kumpulan para kriminal.

Kemudian CV terlibat dalam rantai perdagangan narkoba. Dengan cepat organisasi ini menjadi yang terbesar di Brasil hingga mampu menguasai beberapa kawasan kota Sao Paulo. Mereka kemudian memperluas jaringan dan menguasai pasar narkoba di kota terbesar Brasil, Rio De Janiero.

Lembaga pencatatan data kriminal Universitas Uppsala di Swedia, Uppsala Conflict Data Program, menahbiskan CV sebagai organisasi kriminal terbesar di Brasil.

Organisasi ini mendapat posisi penting dalam dunia kriminal di Brasil. Pada sebuah operasi gabungan di tahun 2010, polisi dan militer melakukan serangan terhadap wilayah yang menjadi basis CV di pinggiran kota Rio de Janiero.

Dalam pelaksanaan Olimpiade tengah tahun 2016, CV menjadi ancaman keamanan yang diperhitungkan oleh aparat. Laporan Insight Crime yang melansir dari koran Folha menyebutkan bahwa geng tersebut ikut menyumbang meningkatnya penembakan terhadap polisi di tahun 2016, yaitu sebanyak 192.

Gerbang Fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *