
Mungkin kamu pernah mendengar atau melihat banyak orang yang berkeramas sebelum puasa di bulan Ramadhan. Namun, tahukah kamu hukum keramas sebelum puasa tersebut? Jika belum tahu, simak ulasannya di bawah ini.
Hukum Keramas Sebelum Puasa
Sebelum membahas lebih lanjut, tahukah kamu apa itu puasa? Berdasarkan buku Ramadhan di Tengah Wabah karya Ahmad Syaikhu (2020:1), puasa dalam bahasa Arab disebut dengan ash shiyaam atau ash shaum.
Secara bahasa ash shiyaam artinya adalah al imsaak yaitu menahan diri. Sedangkan secara istilah, ash shiyaam artinya: beribadah kepada Allah Ta’ala dengan menahan diri dari makan, minum dan pembatal puasa lainnya, dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Salah satu puasa yang telah dikenal masyarakat adalah puasa Ramadhan. Nah sebelum puasa di bulan ini, banyak orang yang berkeramas terlebih dahulu. Lantas, apa sebenarnya hukum keramas sebelum puasa?
Sebenarnya, keramas sebelum puasa Ramadhan tidaklah wajib. Namun, banyak masyarakat muslim melakukannya agar bisa menyambut bulan Ramadhan dengan keadaan bersih dan suci.

Namun, hal ini berbeda bagi masyarakat Muslim yang memang mempunyai hadas besar sebelumnya, seperti datang bulan, nifas, serta keluar air mani. Bila mereka mengalaminya, maka wajib hukumya untuk keramas sebelum puasa.
Niat dan Waktu Keramas Sebelum Puasa
Kalau kamu ingin berkeramas sebelum puasa Ramadhan, kamu bisa menggunakan niat di bawah ini:
Nawaitu guslal lidhukulissyiami romadhoona sunatal lillahi ta'aala
Artinya: “Aku berniat mandi sunnah memasuki bulan Ramadhan karena Allah ta’aala."
Namun kalau kamu berkeramas karena memang mempunyai hadas besar, berikut niatnya:
Nawaitul ghusla liraf il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah ta'aala."
Baca juga: Hukum Mencicipi Makanan saat Puasa Ramadhan untuk Hidangan Buka Puasa
Sebaiknya, kamu berkeramas sebelum puasa Ramadhan, yaitu di malam hari hingga sebelum masuk waktu subuh. Kalau kamu mempunyai hadas besar dan sudah masuk waktu subuh namun masih belum keramas, maka puasamu tidak batal. Akan tetapi, segeralah berkeramas agar bisa menunaikan sholat subuh.
Itulah pembahasan mengenai hukum keramas sebelum puasa Ramadhan beserta niat dan waktunya. Semoga dapat menambah ilmu agama kita semua. (LOV)