
Orang kaya asal Indonesia yang dikabarkan membeli 3 rumah mewah di kawasan strategis Singapura mendapatkan perhatian dari Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo. Prastowo meminta Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu menelusurinya.
Harga pembelian tiga rumah mewah itu mencapai 206,7 juta Dolar Singapura atau USD 155 juta. Nilai transaksi ini setara dengan Rp 2,3 triliun (asumsi kurs Rp 14.927 per dolar).
"Biasanya hal seperti ini masuk skema AEoI (Automatic Exchange of Information). Atau setidaknya DJP bisa melakukan EoI untuk memastikan kita memperoleh informasi yang lebih detail," cuit Prastowo melalui akun Twitter @prastow, dikutip pada Selasa (25/4).
Prastowo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang masyarakat untuk membeli rumah. Namun, pajak yang harus dibayarkan terkait properti yang dibeli harus dipertanggungjawabkan.
"Membeli properti adalah hak warga negara. Semoga kewajiban pajaknya pun ditunaikan dengan baik," tulis Prastowo.

Dikutip dari The Independent (Senin 24/4), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang informasi real estate, Mingtiandi, mendapat konfirmasi dari yang mengetahui transaksi ini, bahwa pembeli tersebut dikenal sebagai keluarga kaya Indonesia. Namun dalam laporannya tidak tertera nama pembeli 3 rumah mewah tersebut.
"Keluarga Indonesia itu membeli 3 hunian berbentuk bungalo dari Cuscaden Peak Investments. Ini adalah perusahaan yang berafiliasi dengan BUMN Singapura, Temasek Holdings," tulis laporan Mingtiandi pada Rabu (19/4).
Adapun 3 unit hunian itu terletak di Nassim Road Singapura. Masing-masing berlantai dua dengan nomor 42, 42A dan 42B di Distrik 10, terjual dengan harga 4.500 Dolar Singapura per kaki persegi.
"Meskipun 14 persen lebih rendah dari harga awal yang diminta Cuscaden sebesar 239 juta Dolar Singapura pada September lalu, transaksi ini tercatat sebagai rekor harga tertinggi baru," jelas laporan tersebut.
Menurut informasi yang diperoleh Mingtiandi, keluarga Indonesia sebagai pemilik baru ingin membangun kembali bungalo untuk digunakan sendiri.
Pemilik baru rumah ini nantinya akan bertetangga dengan salah seorang pendiri Facebook. Tahun 2019, co-founder Facebook Eduardo Saverin diberitakan telah membeli sebuah mansion seluas 84.500 kaki persegi di Nassim Road seharga 230 juta Dolar Singapura.