Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengapresiasi Menag Yaqut Cholil Qoumas yang telah menunjukkan sikap toleransi. Pemerintah, menurut Haedar juga telah mengayomi perbedaan.
"Pemerintah kita apresiasi mengayomi dan memberi peluang pada yang berbeda untuk menggunakan fasilitas publik sekaligus juga melakukan syiar," kata Haedar saat malam takbiran di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, Kamis (20/4).
"Saya pikir ini juga kemajuan, Menteri Agama kita beri apresiasi tinggi di mana menunjukkan toleransi yang baik. Itulah yang semestinya dilakukan oleh pemerintah," katanya.
Semua Warga Muhammadiyah Dapat Tempat untuk Salat Id
Haedar pun mengatakan seluruh warga Muhammadiyah di Indonesia telah mendapat tempat untuk Salat Id besok, Jumat (21/4). Ketika warga Muhammadiyah menggunakan fasilitas umum untuk salat, maka itu adalah bagian penghargaan dari Muhammadiyah kepada pemerintah.
"Sudah terpenuhi semua bahkan kita sudah punya lokasi-lokasi yang sebenarnya sejak dulu kita juga, kita itu cukup. Tapi ketika ada yang minta fasilitas umum (itu) sebagai bentuk penghargaan kepada pemerintah dan sebenarnya ketika diberikanpun tidak hanya untuk Muhammadiyah tetapi untuk umat Islam keseluruhan," katanya.
Lokasi untuk Salat Id juga telah dipublikasikan oleh masing-masing pengurus Muhammadiyah di daerah.
"Jadi insyallah tempat dan lokasi sudah kita publikasi," katanya.
"Dan tidak ada yang rugi kalau pemerintah silakan hari ini dipakai 21 April lapangan yang sama dipakai 22 April kan malah nilai positifnya dalam berbangsa bagus dan berkah Allah akan terbuka," pungkasnya.
Tahun ini ada perbedaan penetapan Idul Fitri atau 1 Syawal 1444 H. Muhammadiyah memutuskan 1 Syawal jatuh pada Jumat, 21 April 2023. Sedangkan pemerintah menetapkan 1 Syawal pada Sabtu, 22 April 2023.