Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).  Foto: Shutterstock
Ilustrasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Foto: Shutterstock

Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta, Tahi Bonar Lumbanraja, diklarifikasi LHKPN-nya oleh KPK. Dia tengah menjalani klarifikasi di KPK, Kamis (11/5).

Belum ada penjelasan detail mengenai latar belakang klarifikasi yang dilakukan oleh KPK terhadap Bonar.

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, hanya mengatakan bahwa Bonar diduga punya perusahaan terkait Bea Cukai, dan perlu diklarifikasi.

"Punya perusahaan yang jenisnya terkait Bea Cukai," kata Pahala saat dikonfirmasi, Kamis (11/5).

Belum juga dibeberkan perusahaan apa yang dimaksud oleh KPK. Termasuk detail seperti tahun operasi hingga apakah ada dugaan pidana atau tidak yang dilakukan perusahaan itu.

Merujuk situs LHKPN KPK, Bonar tergolong rajin melapor. Namun, tak ada informasi detail soal perusahaannya di laporannya tersebut.

Berikut daftar 10 laporan terakhirnya:

  • 2011: Rp 3.714.371.533, dalam jabatan Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok;

  • 2012: Rp 3.735.145.433, dalam jabatan Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Balai Karimun;

  • 2014: Rp 4.161.458.476, dalam jabatan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean A Bogor;

  • 2016: Rp 5.241.644.725, dalam jabatan Kepala Sub Direktorat Intelijen Direktorat Penindakan dan Penyidikan;

  • 2017: Rp 5.790.843.244 dalam jabatan Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai;

  • 2018: Rp 6.762.613.900, dalam jabatan Kepala BIdang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah DJBC Sumatera Bagian Timur;

  • 2019: Rp 7.612.360.755, dalam jabatan Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah DJBC Sumatera Bagian Timur;

  • 2020: Rp 7.606.339.334, dalam jabatan Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai;

  • 2021: Rp 8.290.101.680, dalam jabatan Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Jakarta; dan

  • 2022: Rp 8.867.586.436, dalam jabatan Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Jakarta.

Ilustrasi KPK. Foto: Hedi/kumparan
Ilustrasi KPK. Foto: Hedi/kumparan

Berikut rincian laporan terbarunya untuk tahun periodik 2022:

  • 3 bidang tanah disertai bangunan dan 7 bidang tanah yang tersebar di Kota Bogor, Medan, dan Samosir dengan nilai total Rp 6.002.380.000

  • Kendaraan, meliputi: mobil Honda CR-V JEEP tahun 2012; motor honda E1FO2N11M2 tahun 2016; dan mobil Toyota MARK X tahun 2012 dengan nilai total Rp 352.000.000

  • Harta bergerak lainnya: Rp 60.000.000

  • Surat berharga: Rp 970.000.000

  • Kas dan setara kas: Rp 1.483.206.436

Total: Rp 8.867.586.436

Gerbang Fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *