Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari (kiri) berbincang dengan Ketua Panitia Penyelenggara Jadi Rajagukguk (kedua kiri) usai penutupan Kongres Luar Biasa (KLB) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) 2023 di Jakarta, Selasa (7/3/2023). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari (kiri) berbincang dengan Ketua Panitia Penyelenggara Jadi Rajagukguk (kedua kiri) usai penutupan Kongres Luar Biasa (KLB) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) 2023 di Jakarta, Selasa (7/3/2023). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, buka suara terkait penolakan Gubernur Bali, Wayan Koster, terhadap kontingen Israel di ANOC World Beach Games 2023.

Okto, sapaan akrabnya, mengaku pihaknya masih mencoba mencari alternatif solusi dari masalah ini. Menurutnya, langkah yang diambil juga jangan sampai salah karena akan berujung dengan sanksi.

Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari (kedua kanan) didampingi Ketua Panitia Penyelenggara Jadi Rajagukguk (kanan) mengetok palu saat Kongres Luar Biasa (KLB) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) 2023 di Jakarta, Selasa (7/3/2023). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari (kedua kanan) didampingi Ketua Panitia Penyelenggara Jadi Rajagukguk (kanan) mengetok palu saat Kongres Luar Biasa (KLB) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) 2023 di Jakarta, Selasa (7/3/2023). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO

"Kalau sampai ada apa-apa ini, kan, Indonesia terlalu besar untuk dikucilkan atau dikerdilkan dari olahraga [dunia]. Kami harus sangat hati-hati ambil langkah itu dan harus koordinasi," tambahnya

ANOC World Beach Games dijadwalkan dihelat di Bali pada 5-12 Agustus mendatang. Adapun penolakan Koster berlandaskan pada Permenlu No. 3 Tahun 2019.

Sebelumnya, Koster juga menyatakan penolakan terhadap Timnas Israel di Piala Dunia U-20. Atas penolakannya tersebut, FIFA membatalkan drawing grup yang rencananya digelar di Bali hingga mencabut status tuan rumah kepada Indonesia.

"Saya tetap berpatokan pada konstitusi dan juga Permenlu No. 3 tahun 2019 yang melarang untuk mengibarkan bendera dan lagu kebangsaan Israel sebagai satu entitas di Indonesia," ujar Koster di Pura Besakih, Karang Anyar, Bali, Rabu (5/4).

Gubernur Bali I Wayan Koster pada peresmian penataan fasilitas kawasan Suci Pura Agung Besakih di Karangasem, Bali, Senin (13/3/2023) Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Gubernur Bali I Wayan Koster pada peresmian penataan fasilitas kawasan Suci Pura Agung Besakih di Karangasem, Bali, Senin (13/3/2023) Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden

"Jadi saya tetap menolak kehadiran Israel di Bali, termasuk di ANOC World Beach Games mendatang," tambahnya.

Di lain sisi, Okto mengaku ada banyak opsi yang bisa dilakukan terkait penolakan Koster. Namun, ia menegaskan tidak ingin Indonesia mendapatkan sanksi.

"Banyak opsi-opsi yang bisa dilihat karena masing-masing cabang olahraga itu, kan, punya statua-statuta sendiri-sendiri. Nanti kita lihat aja bagaimana, pokoknya kami mencari solusi terbaik," kata Okto.

"Makanya saya harus betul-betul sangat hati-hati jangan sampai pihak Indonesia yang justru malah dirugikan," pungkasnya.

Gerbang Fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *