Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan SDM sesuai dengan dengan kebutuhan industri. Salah satu langkah yang ditempuh adalah membuka program-program pendidikan vokasi, baik di level sekolah menengah maupun perguruan tinggi.
“Penyelenggaraan pendidikan vokasi dilakukan dengan orientasi pada kebutuhan dunia usaha dan dunia kerja dan berbasis kompetensi keahlian tertentu sehingga menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, dalam keterangannya, Selasa (16/5).
Saat ini, Kemenperin menaungi sembian SMK, sebelas Politeknik, dan dua Akademi Komunitas di berbagai daerah di Indonesia. Unit-unit pendidikan tersebut memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, sehingga para siswa siap kerja setelah lulus.
Salah satu SMK Kemenperin, yakni SMK-SMAK Padang, berhasil mendapatkan penilaian akreditasi tertinggi atau peringkat 1 SMK se-nasional pada tahun 2023, dengan penilaian akreditasi “A” dengan pencapaian nilai 98. Pencapaian ini meningkat dari penilaian lima tahun sebelumnya, yaitu dengan nilai 95.
"Akreditasi ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan industri terhadap unit pendidikan dalam naungan Kemenperin, sehingga lulusan SMK maupun Politeknik dan Akademi Komunitas Kemenperin dapat langsung bekerja di industri unggulan," jelas dia.
Saat ini, Kemenperin tengah membuka pendaftaran murid dan mahasiswa baru untuk seluruh unit pendidikan Kemenperin secara serentak melalui JARVIS (Jalur Penerimaan Vokasi Industri).
JARVIS terdiri dari tiga jalur pendaftaran, yaitu JARVIS Mandiri yang diadakan oleh unit pendidikan masing-masing, JARVIS Prestasi untuk seleksi bagi siswa berprestasi, dan Jarvis Bersama yang diselenggarakan secara serentak bagi seluruh unit pendidikan Kementerian Perindustrian. Pendaftaran dimulai dari 10 April sampai dengan 19 Mei 2023. Para calon murid dapat mendaftar secara online dan tanpa dipungut biaya.