
Hari Dialog dan Pengembangan Perbedaan Budaya Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Mei. Peringatan ini senapas dengan keanggotaan PBB yang terdiri dari berbagai negara di dunia.
Setiap negara, meskipun satu rumpun seperti Skandinavia dan Melayu, memiliki perbedaan di semua aspek kehidupan dan cara pandang. Perbedaan itu harus dirayakan sebagai indahnya hidup dalam warna warni keberagaman di dunia.
Hari Dialog dan Pengembangan Perbedaan Budaya Sedunia

Dikutip dari World, International and National Days, Steve Kay (2019:147), PBB menetapkan tanggal 21 Mei sebagai Hari Dialog dan Pengembangan Perbedaan Budaya Sedunia pada saat Sidang Umum PBB tahun 2002.
Penetapan the World Day for Cultural Diversity for Dialogue and Development tersebut dilakukan setelah UNESCO mengadopsi Deklarasi Universal tentang Keanekaragaman Budaya pada tahun 2001 di Perancis, yang didasari atas beberapa hal, antara lain:
-
Pembukaan Konstitusi UNESCO menegaskan bahwa penyebaran kebudayaan secara luas, dan pendidikan umat manusia untuk keadilan, kebebasan, dan perdamaian sangat penting bagi martabat manusia dan merupakan tugas suci yang harus dipenuhi oleh semua bangsa dalam semangat saling membantu dan kepedulian.
-
Adanya kebutuhan untuk mengakui perlunya meningkatkan potensi budaya sebagai sarana untuk mencapai kemakmuran, pembangunan berkelanjutan, dan hidup berdampingan secara damai di dunia.
-
Menjalankan mandat khusus yang telah dipercayakan PBB kepada UNESCO, untuk memastikan pelestarian dan promosi keanekaragaman budaya.
-
UNESCO percaya bahwa keanekaragaman budaya, toleransi, dialog dan kerja sama, dalam iklim saling percaya dan saling pengertian merupakan jaminan terbaik bagi perdamaian dan keamanan internasional.
-
Proses globalisasi, yang dimotori oleh perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi baru, merupakan tantangan bagi keanekaragaman budaya sehingga dialog antara budaya dan peradaban perlu diperbaharui.
Untuk peringatan tahun 2023, Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO, berpesan bahwa meskipun COVID-19 belum berhasil membatasi dialog antar budaya, konsekuensi jangka panjang dari krisis ini, terutama dalam hal ekonomi, dapat menyebabkan kerusakan parah pada keragaman.
Baca juga: Sejarah Hari Komunitkasi Internasionak dan Tujuannya
Demikianlah ulasan tentang Hari Dialog dan Pengembangan Perbedaan Budaya Sedunia yang diperingati tiap tanggal 21 Mei. Peringatan tahun 2023 ini akan digunakan untuk menjawab tantangan zaman seperti yang disampaikan Azoulay tersebut. (LUS)