



Ditpolairud Polda Bali menangkap pria bernama Made Japa karena memiliki menyimpan dan memelihara satwa penyu hijau yang dilindungi pada Minggu (30/4).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, penyu hijau merupakan salah satu satwa yang dilindungi, sehingga segala perdagangan penyu baik dalam keadaan mati atau hidup dilarang.
Kasus ini bermula atas laporan masyarakat mengenai aktivitas perdagangan ilegal yang dilakukan oleh Made Japa. Polisi lalu melakukan penyelidikan dan menggerebek rumah Made Japa.
Dalam pengungkapannya, polisi menyita barang bukti berupa sebanyak 21 ekor satwa penyu hijau dalam keadaan hidup dan dua kotak plastik mika berisi olahan daging satwa penyu hijau.
Made Japa terancam dihukum paling lama 5 tahun penjara dan denda Rp 100 juta.
