Polisi berhasil mengidentifikasi terduga pelaku pembunuhan pria yang jasadnya dimutilasi dan dibuang di kawasan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Penemuan mayat tanpa identitas di dalam sebuah koper itu menggegerkan warga di Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor pada Rabu (15/3) sekitar pukul 08.00 WIB.
Kasi Humas Polres Bogor Iptu Desi Triana mengatakan, terduga pelaku merupakan seorang laki-laki.
"Iya identifikasinya (terduga pelaku) berjenis kelamin laki-laki," kata Desi.
Namun, Desi belum merinci lebih jauh soal identitas pelaku tersebut, termasuk hubungannya dengan korban dan motif melakukan pembunuhan. Saat ini polisi sedang melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku tersebut.
"Masih proses penyelidikan pengembangan lebih lanjut dan doa kan saja semoga segera terungkap tertangkap pelakunya," kata dia.
Korban Mutilasi 'Koper Merah' Diduga Dibunuh 12 Jam Sebelum Jasadnya Ditemukan
Korban mutilasi yang jasadnya dimasukkan dalam koper berwarna merah dan dibuang di kawasan Tenjo, Kabupaten Bogor, diduga dibunuh 12 jam sebelum jasadnya ditemukan.
"Dugaan kami korban dibunuh di bawah 12 jam, jadi mungkin kejadiannya Selasa (14/3) dan dibuangnya ditemukannya hari Rabu pagi," kata Desi.
Polisi masih terus mengusut kasus ini. Mulai dari mengumpulkan bukti hingga memeriksa saksi.
"Saat ini proses penyelidikan terkait penemuan mayat tersebut sedang dilakukan tim Sat Reskrim Polres Bogor dan Polsek Tenjo, sementara itu tim Inafis Polres Bogor yang datang ke lokasi pun telah menggelar olah TKP," kata Desi.
Pelaku Mutilasi 'Koper Merah' di Bogor Ditangkap di Yogya
Polisi menangkap pelaku mutilasi yang menyimpan potongan tubuh korbannya di dalam koper merah dan dibuang di pinggir jalan Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.
Pelaku ditangkap di Yogyakarta.
"Sudah ditangkap di Yogyakarta, sedang perjalanan," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin.
Sementara Desi Triana mewakili Kapolres dan Kasat Reskrim mengatakan, pelaku berinisial. Ia ditangkap di wilayah Yogyakarta.
"Pelaku diketahui berinisial R dalam hal ini akan dilakukan tindakan Kepolisian lebih lanjut dan dilakukan penyidikan," kata Desi.
Polisi sempat mengaku kesulitan dalam mengungkap kasus ini sebab minimnya alat bukti yang ditemukan di TKP. Hal itu termasuk nihilnya keberadaan CCTV yang mungkin bisa menangkap aktivitas di sekitar lokasi kejadian.
Polisi juga masih menunggu hasil identifikasi terhadap korban di RS Polri Kramat Jati, sembari menunggu adanya pihak keluarga yang melapor.