Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Jumat (24/3). Pada perdagangan Selasa (21/3), IHSG menguat 79,121 poin (1,2 persen) ke level 6.691,211.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan IHSG berada di rentang 6.598 – 6732. Potensi kenaikan dalam pola gerak IHSG secara jangka panjang masih cukup besar.

“Akhir pekan dalam pekan pendek yang juga merupakan awal dimulainya ibadah puasa, perjalanan kenaikan IHSG terlihat masih bersifat teknikal rebound. Kenaikan masih mungkin dapat terjadi mengingat IHSG terlihat cukup kuat menjaga support level terdekatnya,” kata William dalam risetnya, Jumat (24/3).

Apabila terjadi koreksi minor pada IHSG, lanjut William, maka momentum masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat minat investor yang terlihat dari data capital inflow secara year to date masih cukup tinggi.

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Sementara itu, tim riset MNC Sekuritas memproyeksi support IHSG di posisi 6.542 dan 6.509, dan resistance pada posisi 6.695 dan 6.731.

“Diperkirakan saat ini posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave iv dari wave c dari wave (v) dari wave [c] dari wave B pada label hitam, di mana hal tersebut berarti IHSG berada pada uptrend jangka pendeknya untuk menguji rentang 6.693-6.731,” tulis tim MNC Sekuritas.

Pada label merah, posisi IHSG ini sedang membentuk wave (y) dari wave [c] dan akan menguat membentuk wave ke rentang 6.731-6.960 pada triangle pattern-nya.

Tim MNC Sekuritas merekomendasikan sederet saham, yaitu BBKP, BRMS, KLBF dan MEDC.

1. BBKP – Buy on Weakness

Buy on Weakness: 102-104

Target Price: 116, 126

Stop loss: below 100

2. BRMS – Buy on Weakness

Buy on Weakness: 153-157

Target Price: 170, 184

Stop loss: below 147

3. KLBF – Spec Buy

Spec Buy: 2.160-2.190

Target Price: 2.230, 2.310

Stop loss: below 2.110

4. MEDC – Buy on Weakness

Buy on Weakness: 760-845

Target Price: 1.015, 1.095

Stop loss: below 645

***

Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.

Gerbang Fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *