Ilustrasi aplikasi Ferizy. Foto: ASDP Indonesia Ferry.
Ilustrasi aplikasi Ferizy. Foto: ASDP Indonesia Ferry.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengimbau masyarakat pengguna jasa untuk membeli tiket kapal ferry untuk mudik Lebaran 2023 mulai lebih awal. Hal ini agar perjalanan selama mudik lancar, aman, nyaman, dan selamat.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengingatkan para pengguna jasa penyeberangan kapal ferry, khususnya di lintas sibuk Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, agar membeli tiket Lebaran mulai dari sekarang, karena tiket sudah dapat dipesan melalui aplikasi dan web Ferizy sejak H-60 sebelum keberangkatan.

"Jadi, untuk tiket Lebaran pada akhir April 2023 nanti, sudah bisa dibeli dari sekarang baik via aplikasi atau website Ferizy. Calon pemudik harus sudah mulai rencanakan jadwal berangkat, minimal H-1 sudah bertiket. Saat ini sudah tidak ada penjualan tiket di pelabuhan," tutur Shelvy dalam keterangannya, Minggu (2/4).

Demi kenyamanan para pemudik dimohon agar tidak membeli tiket di calo. Selain online, pemudik dapat membeli tiket di gerai retail seperti Alfamart, Indomaret, Agen BRILink, dan lainnya. Sementara, pembayaran tiketnya dapat dilakukan melalui cara transfer antarbank, e-wallet, gerai retail, internet banking, dan lainnya.

"Para pemudik diharapkan mengisi data diri untuk manifes dengan lengkap dan benar, jangan gunakan data diri orang lain. Pastikan data penumpang dan kendaraan tercatat, supaya terlindungi asuransi penyeberangan," tutur Shelvy.

Ilustrasi pembelian tiket kapal ferry. Foto: ASDP Indonesia Ferry.
Ilustrasi pembelian tiket kapal ferry. Foto: ASDP Indonesia Ferry.

Pengguna jasa yang telah membeli tiket, lanjut Shelvy, diminta mengatur waktu di hari H keberangkatan agar tidak terlambat dengan melakukan check in dua jam sebelumnya. Tiket pun akan hangus atau tidak berlaku jika melewati waktu jadwal masuk pelabuhan. Apabila tiba di pelabuhan belum bertiket, maka kendaraan akan diputar balik keluar pelabuhan.

Pada masa Angkutan Lebaran 2023, telah disiapkan alat produksi pada 8 lintasan terpantau sebanyak 51 dermaga (42 dermaga ASDP, 2 dermaga UPT, dan 7 dermaga Pelindo), dan kapal siap operasi sebanyak 213 unit di antaranya 50 unit kapal ASDP, 160 unit kapal reguler non ASDP, dan 1 unit kapal Pelni.

ASDP pun siap melayani pemudik khususnya di delapan lintasan penyeberangan laut terpantau nasional yang berada di bawah koordinasi sembilan kantor cabang. Kedelapan lintasan itu adalah Bakauheni-Merak, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Panajam-Kariangau, Tanjung Api-api-Tanjung Kelian, Bajoe-Kolaka, dan Ajibata-Ambarita.

Pengamat transportasi dari Institut Teknologi Sumatera (Itera), Ilham Malik, optimistis layanan mudik dan arus balik dengan kapal penyerangan khususnya di lintas Merak-Bakauheni pada masa angkutan Lebaran 2023 bakal lebih baik dari Lebaran 2022.

Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry. Foto: Dok. ASDP
Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry. Foto: Dok. ASDP

Pemerintah bersama dengan seluruh operator penyeberangan dan stakeholder lainnya yang bertanggung jawab pada manajemen mudik dan arus balik Lebaran 2023 terutama di penyeberangan Jawa-Sumatera sudah mendapatkan lesson learned yang krusial, dari fenomena mudik Angkutan Lebaran tahun lalu.

"Perlu sinergi dan kolaborasi, khususnya manajemen mudik yang baik, sehingga setiap antisipasi dan perencanaan yang telah disusun untuk diimplementasikan pada layanan Angkutan Lebaran 2023 diyakini bisa mendukung kelancaran, termasuk meminimalisasi dampak dari tingginya volume kendaraan yang akan menggunakan layanan penyeberangan di Merak-Bakauheni. Pasalnya, jumlah volume pemudik dan kendaraan pada tahun ini akan lebih tinggi dari tahun lalu," katanya.

Ilham pun menyoroti sekaligus mengapresiasi rencana pemerintah dalam pendistribusian layanan penyeberangan untuk kendaraan roda dua dan logistik bahan pokok (truk), yang akan dialihkan dari Pelabuhan Merak, ke Pelabuhan Ciwandan, Banten yang akan melayani menuju Pelabuhan Panjang, Lampung. Kendaraan roda dua, lanjutnya, membutuhkan distribusi pembebanan ke penyeberangan di luar pelabuhan ASDP yakni Merak dan Bakauheni demi meminimalisasi antrean.

"Namun, untuk tercapainya efektif dan efisien layanan melalui jalur Ciwandan – Panjang, maka harus dipastikan kesiapan rekayasa lalu lintas terpadu selama Angkutan Lebaran, di kawasan Ciwandan dan Panjang agar tidak terjadi antrean," pungkasnya.

Gerbang Fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *