Bima Yudho, TikToker yang kritik Lampung. Foto: Instagram/@awbimax
Bima Yudho, TikToker yang kritik Lampung. Foto: Instagram/@awbimax

Anggota DPR asal Lampung, Al Muzzammil Yusuf, memandang Bima Yudho Saputro yang mengkritik pembangunan di Lampung 'tak kunjung maju' terdidik dan kritis. Ia meminta pemda Lampung tak antikritik dan malah membawa kasus Bima ke ranah hukum.

"Bima ini anak muda Lampung yang terdidik dan kritis, yang sedang belajar jauh di negeri orang (Australia). Dia memanfaatkan tren medsos untuk mengkritik pemerintah daerah kelahirannya dengan gaya bahasa anak muda, sehingga cepat viral. Substansi kritiknya bagus," kata Muzzammil, Minggu (16/4).

Menurutnya, beberapa pilihan kata Bima memang ada yang kurang pas. Itu bisa dimasalahkan, tapi bisa juga dimaklumi karena ekspresi tersebut lahir dari rasa cinta dan peduli anak muda kepada daerahnya.

"Saya kira Pemda Lampung Timur, Gubernur Lampung dan aparat hukum lebih bijak untuk cooling down. Tidak perlu bawa ke ranah hukum," ujar politikus PKS itu.

Muzammil memandang seharusnya pemda Lampung bisa memberi jawaban atas kekhawatiran Bima. Ia juga menyarankan pemda Lampung membuka dialog publik soal persoalan di daerah tersebut, termasuk pembangunan infrastruktur yang dikritik Bima.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzammil Yusuf. Foto: PKS
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzammil Yusuf. Foto: PKS

"Beri saja jawaban yang proporsional. Sehingga justru dari kritik Bima terjadi dialog publik. Dan publik bisa tau agenda pembangunan Pemda dengan berbagai kesulitan dan keterbatasannya. Sambil tentu dengan memperbaiki kinerja," ujar dia.

Muzammil memandang, dialog publik ini justru akan meningkatkan komunikasi lintas generasi dan sikap kritis terhadap pemerintah.

"Bu Wagub Lampung sudah menyambut dialog publik tersebut. Saya kira ini dinamika yang bagus. Dengan cara ini saya kira justru akan baik untuk pelibatan publik. Sarana komunikasi politik pemprov dan pemda, dan sekaligus bisa mengundang perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan di Lampung," ujarnya.

"Bahkan bisa jadi dialog positif lintas generasi dengan tema kecintaan kepada Lampung. Sehingga kemudian Bima bisa terus tenang studi di Australia dan terus bersikap kritis, konstruktif. Begitu juga keluarganya di Lampung Timur bisa tetap berjalan seperti biasa, tidak dikhawatirkan tentang dampak masalah kritik Bima tersebut," pungkas dia.

Gerbang Fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *