Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi, Hari Nugraha mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tahun 2023 menganggarkan Rp 15 miliar untuk pembangunan panel listrik tenaga surya atau solar cell di 20 gedung pemerintahan Pemprov DKI Jakarta, sekolah, hingga rumah sakit.
“(Anggaran) sekitar Rp 15 miliar kalau enggak salah. Kalau tahun kemarin ada sekitar 30 ya, besok 20, jadi (seluruhnya) 50,” kata Hari kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/6).
Tahun lalu, salah satu gedung milik Pemprov DKI Jakarta yang dipasang solar cell adalah SD Negeri 8 Ragunan, Jakarta Selatan. Sekolah ini juga direnovasi sehingga berkonsep net zero carbon.
Seperti di SDN 8 Ragunan, nantinya 20 gedung milik Pemprov DKI Jakarta ini akan dipasangi solar cell di bagian atap bangunan.
“Kita lagi implementasikan itu di rooftop. Jadi rooftop di bangunan sekolah, puskesmas, pokoknya bangunan pemerintah lah kita ganti gentengnya jadi solar cell,” tutur Hari.
Program ini merupakan tahap awal pengimplementasian energi terbarukan di Jakarta sebelum akhirnya disosialisasikan kepada masyarakat luas.
Meski membutuhkan biaya mahal, namun penggunaan solar cell disebut bisa menghemat anggaran pemakaian listrik hingga 30 persen.
“Kita baru di gedung-gedung aja, kan pemerintah yang mulai ya, pilot project gedung-gedung sudah ini, baru kita ke masyarakat ini loh pentingnya kalau PTS mengurangi biaya listrik sampai 30 persen,” tuturnya.
Ke depannya, cakupan layanan subsidi pemerintah ini akan diperluas hingga ke ranah masyarakat umum. Hanya saja mekanisme pemberian subsidi masih dikaji.
Adapun untuk pemasangan 20 solar cell tahun ini kini masih dalam tahap tender, dan akan mulai kontrak paling cepat awal bulan depan.