Ashwiza wakili Kalbar di ajang Puteri Indonesia 2023. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak
Ashwiza wakili Kalbar di ajang Puteri Indonesia 2023. Foto: Lydia Salsabilla/Hi!Pontianak

Hi!Pontianak – Kontes kecantikan Putri Indonesia kembali digelar dan akan dihelat pada 19 Mei 2023 mendatang. Provinsi Kalimantan Barat diwakili oleh gadis kelahiran Singkawang bernama Ashwiza.

Ashwiza atau kerap disapa Wiwid merupakan anak pertama dari pasangan Hendrasyah dan Susi Rosanti. Perempuan kelahiran 24 September 1997 ini merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada Fakultas Kedokteran Gigi tahun 2021.

Perempuan yang memiliki paras mirip bule ini telah memantapkan diri untuk melangkah ke tahap grand final gelaran Puteri Indonesia pada Mei 2023 mendatang di Lampung.

Kepada awak media, Ashwiza menceritakan tahapan-tahapan yang dilewatinya hingga terpilih sebagai finalis dari Kalbar. Perempuan berusia 25 tahun ini mengaku mendaftar pemilihan Puteri Indonesia atas saran dari salah satu runner up 1 Puteri Indonesia tahun 2015 asal Pontianak, Chintya Fabyola.

Setelah dinyatakan lolos audisi yang berlangsung di Jakarta, Ashiwza melakukan sesi penilaian fisik dan menyampaikan motivasi dirinya mengikuti ajang kecantikan itu. Setelah itu di hari kedua audisi, ia melakukan deep interview bersama Yayasan Putri Indonesia.

“Kalbar itu ada 3 kandidat. Alhamdulilah rezekinya saya yang terpilih. Bersyukur sekali mendapat kesempatan untuk menjadi perwakilan Kalbar. Saya mengikuti audisi pada bulan Februari,” ujarnya pada Minggu, 30 April 2023.

Saat ini Ashwiza tengah mempersiapkan diri sebelum memasuki karantina pada 3 Mei 2023. Ia telah melakukan sejumlah persiapan lain seperti fisik dan mental untuk bisa membawa harum nama Kalbar di kancah nasional.

“Tentunya meningkatkan publik speaking dan wawasan karena Puteri Indonesia bukan hanya soal cantik tetapi juga ada pembekalan mengenai wawasan. Saya akan mengenal pariwisata yang ada di Kalbar. Karena membawa nama provinsi tentunya kita ingin mengenalkan Kalbar ke nasional,” ungkapnya.

Sebagai finalis perwakilan Kalbar di ajang Puteri Indonesia 2023, Ashwiza mengungkapkan dirinya akan mengenalkan kain Corak Insang dan kain ikat Sintang di gala dinner.

Sementara untuk kostum nasional, ia akan membawa 2 baju tradisional, yakni baju adat Dayak Kanayan dan baju top, yang di mana pada zaman dahulu baju itu digunakan untuk para pengantin dan puteri Istana Kadriyah Pontianak.

“Saya ingin menunjukkan identitas Kalimantan Barat dari berbagai etnis lewat pakaian tersebut,” katanya.

Lewat ajang tersebut, Ashwiza berharap pakaian atau busana yang dikenakannya dapat dilirik oleh semua orang. Ia ingin membantu dan mengembangkan produk UMKM lokal lewat ajang itu.

“Saya berkomitmen ingin membantu para UMKM lokal yang ada di Kalbar dengan cara memperkenalkan produk-produk itu lewat pakaian yang kan saya kenakan nanti di grand final Puteri Indonesia. Jadi ketika orang melihat kain ikat Sintang, Corak Insang saya ingin mengarahkan untuk membeli lewat UMKM lokal di Kalbar,” pungkasnya.

Gerbang Fakta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *