
Kapan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H jatuh memicu perdebatan di kalangan ahli astronomi di dunia Arab dan dunia Islam. Ada yang memprediksi Idul Fitri jatuh Jumat (21/4), ada yang Sabtu (22/4).
Media Arab Saudi, Sabq, pada Rabu (19/4) melansir bahwa 25 ahli astronomi dari 13 negara membuat pernyataan bersama. Isinya, mereka sepakat tidak ada kemungkinan bulan sabit (hilal) Syawal akan terlihat Kamis (20/4) atau 29 Ramadhan. Sabq tidak menyebutkan nama 13 negara itu, tapi diduga negara-negara Islam di Timur Tengah.
Pada 29 Ramadhan, negara-negara Islam/mayoritas muslim akan melakukan pengamatan langsung bulan sabit (rukyatul hilal), termasuk Indonesia.
Jika hilal terlihat sesuai kriteria yang mereka tetapkan masing-masing, maka mereka akan ber-Idul Fitri pada Jumat. Jika hilal tak terlihat sesuai kriteria yang mereka pedomani, maka Ramadhan digenapkan 30 hari, sehingga mereka ber-Idul Fitri pada Sabtu, 22 April.
Sabq mengungkapkan, ke-25 astronomer itu dalam pernyataannya mengatakan, menurut semua standar astronomi kuno dan modern, bulan sabit pada hari Kamis ini tidak mungkin terlihat dengan mata telanjang di dunia Arab dan Islam.
Pengamatan dengan teleskop pun tidak akan mampu melihat hilal di sebagian negara tersebut. Hal ini karena jarak sudut (arc of light) antara bulan dan matahari kurang dari batas Danjon.
Kriteria Danjon menyebutkan bahwa hilal dapat terlihat tanpa alat bantu jika minimal jarak sudut antara bulan matahari sebesar 7 derajat.
Ke-25 astronomer itu menganalisis bahwa bulan sabit pada hari Kamis ini menurut posisinya saat matahari terbenam di Makkah Al-Mukarramah jaraknya 5,1 derajat dari matahari, di Yerusalem 5,4 derajat, di Kairo 5,5 derajat, dan di Abu Dhabi 4,7 derajat.
Mereka mengungkapkan, pihak atau negara-negara yang menggunakan metode penghitungan matematis dan astronomis (metode hisab) dan tidak mengharuskan melihat bulan sabit (hilal), benar bahwa Idul Fitri jatuh pada Jumat, 21 April.
Sedangkan negara yang mensyaratkan penglihatan hilal dengan mata telanjang di wilayah lokal mereka atau yang menggunakan teleskop (metode rukyah), diasumsikan bahwa Ramadhan 2023 akan berusia 30 hari sehingga Idul Fitri akan jatuh pada Sabtu, 22 April.
Toleransi Menyikapi Perbedaan
Di Indonesia, ormas Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab akan berlebaran pada Jumat, 21 April. Sedangkan pemerintah dan NU, akan menunggu pengamatan hilal pada Kamis, 20 April.
“Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi kemungkinan perbedaan Penetapan 1 Syawal 1444 H/2023 M,” pesan Menag Gus Yaqut di Jakarta, Rabu (19/4).